Kisah Habil Dan Qabil Singkat

Kisah Habil dan Qabil diceritakan di dalam kitab suci Alquran. Qabil ialah salah seorang anak Nabi Adam as. yang bersaudara kembar dengan Iqlima. Sementara Habil ialah anak Nabi Adam as. yang bersaudara kembar dengan Labuda. Iqlima terlahir dengan paras yang cantik, sementara Labuda tidak secantik Iqlima. Semua keturunan Nabi Adam as. hidup tenang hingga mereka dewasa.

Kemudian, turun perintah Allah Swt. supaya Nabi Adam as. menikahkan anak-anaknya. Allah Swt. memerintahkan supaya anak yang terlahir sebagai saudara kembar wajib dinikahkan dengan anak kembar yang lain. Dengan ketentuan itu, Qabil wajib menikah dengan Labuda, dan Habil wajib menikah dengan Iqlima.

Ketika Nabi Adam as. memberikan perintah itu, Qabil tidak menyetujuinya. Pasalnya, sudah usang Qabil menyukai Iqlima. Ia menolak menikahi Labuda, dan tetap akan menikahi Iqlima. Dengan bijak, Nabi Adam as. mengingatkan Qabil bahwa ketentuan Allah Swt. wajib ditaati. Namun, Qabil tetap pada kehendaknya untuk menikahi Iqlima, saudara kembarnya yang lebih cantik. Akhirnya, dengan memohon petunjuk Allah Swt. dengan bijaksana Nabi Adam as. memerintahkan Qabil dan Habil untuk berkurban. Siapa pun yang kurbannya diterima oleh Allah Swt., segala kebutuhan dan keinginannya akan dikabulkan oleh Allah Swt., termasuk cita-cita Qabil untuk menikahi Iqlima.
Kisah Habil dan Qabil diceritakan di dalam kitab suci Quran Kisah Habil dan Qabil Singkat

Setelah semuanya dirasa siap, Qabil dan Habil pun mempersembahkan kurbannya masing-masing di atas bukit dengan disaksikan oleh semua anggota keluarga. Qabil mempersembahkan hasil pertaniannya. Dia sengaja menentukan gandum dari jenis yang jelek. Habil mempersembahkan seekor kambing terbaik dan yang paling ia sayangi. Kemudian, dengan perasaan berdebar-debar, mereka menyaksikan dari jauh. Tak usang berselang, tampak api besar menyambar kambing persembahan Habil, sedangkan gandum persembahan Qabil tetap utuh yang berarti kurban Habillah yang diterima.

Melihat kenyataan itu, Qabil yang berperangai tidak baik dan terpengaruh hasutan iblis, menaruh dendam kepada Habil. Terpikir olehnya, supaya keinginannya menikahi Iqlima, tidak ada cara lain kecuali membunuh Habil. Maka ketika terdapat kesempatan untuk melaksanakan niat jahatnya itu, Qabil pun betul-betul melaksanakannya. Ketika Habil sedang seorang diri, Qabil tiba menghampirinya dengan niat untuk membunuh saudaranya itu. Mengetahui hal itu, Habil mengingatkan Qabil supaya senantiasa mengingat Allah Swt. dan hendaklah takut kepada-Nya. Habil berkata kepada Qabil, “Sungguh jikalau kau menggerakkan tanganmu untuk membunuhku, saya sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku untuk membunuhmu. Sesungguhnya saya takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.” (Q.S. al-Mā’idah/5:28)

Setelah Habil terbunuh, Qabil merasa bingung. Diguncang-guncangkan badan saudaranya itu, namun tetap tidak bergerak. Lalu mayat Habil dibawa ke sana kemari dengan perasaan kacau, tidak tahu apa yang wajib dilakukannya. Dia merasa sangat menyesal sehingga air matanya berlinang membasahi pipinya.

Dalam kebingungannya, Allah Swt. menurunkan inspirasi melalui dua ekor burung gagak yang bertarung untuk memperebutkan daging mayat Habil. Salah seekor dari burung gagak itu tewas dalam pertarungan itu. Kemudian, burung gagak yang masih hidup menggali tanah, menarik gagak yang sudah menjadi bangkai untuk dimasukkan ke dalam tanah yang sudah digali dengan cakarnya, kemudian menimbunnya dengan tanah.

Demikianlah, Qabil memalsukan perbuatan burung gagak itu. Dia menggali tanah dan menguburkan mayat Habil dan menimbunnya dengan tanah. Menyadari dirinya sudah melaksanakan kesalahan yang sangat besar, Qabil pun merasa ketakutan. Dia kemudian tidak berani untuk pulang ke rumah, bahkan pergi dengan meninggalkan kedua orang renta dan saudara-saudaranya. Dia benar-benar tidak kembali lagi, pergi masuk hutan keluar hutan, menaiki gunung, dan menuruni lembah tidak terang arah dan tujuan. (Disarikan dari majemuk sumber)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel