Kisah Nabi Musa As. Dengan Qarun
Wednesday, September 19, 2018
Edit
Qarun ialah salah seorang dari umat Nabi Musa a.s. Awalnya Qarun ialah seorang yang sangat miskin. Suatu waktu Qarun memohon kepada Nabi Musa a.s. semoga didoakan menjadi kaya. Dengan izin Allah Swt., maka Qarun beberapa waktu kemudian menjadi kaya. Harta dan simpanannya sangat banyak, syahdan, kunci-kunci simpanan kekayaannya tidak sanggup dibawa kecuali oleh beberapa orang yang bertubuh besar dan kuat.
Akan tetapi, Qarun kemudian mendurhakai Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun a.s., beliau tidak mendapatkan pesan yang tersirat keduanya, dan beliau menyangka bahwa harta dan kenikmatan yang didapatkannya ialah semata-mata haknya. Tidak ada hak orang lain termasuk hak fakir miskin. Ia bersikukuh bahwa ia memperolehnya semata-mata sebab kerja keras dan ilmunya.
Suatu hari, Qarun pergi ke Madinah dengan aksesori yang gemerlap dan perlengkapan yang megah sambil menggunakan pakaian yang tampak glamor layaknya seorang raja. Ketika Qorun berpapasan dengan orang lain, maka sebagian mereka mendekatinya untuk memberinya pesan yang tersirat dengan berkata, “Janganlah kau terlalu bangga, bersama-sama Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri. Ingatlah akan negeri akhirat, dan janganlah kau terlena dengan gemerlapnya dunia.”
Mendengar pesan yang tersirat itu, Qarun menolaknya dengan sombong, ia berkata,“Sesungguhnya harta itu milikku, apa urusannya kalian? Aku bisa kaya raya sebab ilmu dan keahlianku.” Ia begitu sombongnya dan menyatakan bahwa harta yang diperolehnya ini sebab kecerdasan dan kemampuannya, bukan sebab siapa-siapa.
Suatu ketika Qarun keluar berjalan dengan satu iring-iringan yang lengkap dengan pengawal, hamba sahaya, dan segala kemewahannya untuk memamerkan kemegahannya kepada kaumnya. Saat itu, sebagian orang ada yang terpukau dengan kekayaan dan aksesori Qarun, mereka ingin sekiranya mereka memiliki menyerupai yang dimiliki Qarun, tetapi ada beberapa orang saleh di antara mereka berkata, “Janganlah kau silau dengan harta, pahala Allah lebih baik bagi orang yang beriman dan yang berinfak saleh.”
Karena Qarun terus bersikap matrialistis, sombong, dan congkak, maka Allah membenamkan Qarun dan rumahnya ke dalam bumi, dan tidak ada seorang pun yang bisa menolongnya. Ketika insiden mengerikan itu terjadi, orang-orang yang awalnya ingin menyerupai Qarun itu, berkata, “Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya; jikalau Allah Swt. tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Wahai, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat Allah).”
Sampai ketika ini, harta yang terpendam dinamakan orang harta karun yang berasal dari nama Qarun.Cerita perihal harta karun sanggup kalian baca di kisah harta karun.
Akan tetapi, Qarun kemudian mendurhakai Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun a.s., beliau tidak mendapatkan pesan yang tersirat keduanya, dan beliau menyangka bahwa harta dan kenikmatan yang didapatkannya ialah semata-mata haknya. Tidak ada hak orang lain termasuk hak fakir miskin. Ia bersikukuh bahwa ia memperolehnya semata-mata sebab kerja keras dan ilmunya.
Suatu hari, Qarun pergi ke Madinah dengan aksesori yang gemerlap dan perlengkapan yang megah sambil menggunakan pakaian yang tampak glamor layaknya seorang raja. Ketika Qorun berpapasan dengan orang lain, maka sebagian mereka mendekatinya untuk memberinya pesan yang tersirat dengan berkata, “Janganlah kau terlalu bangga, bersama-sama Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri. Ingatlah akan negeri akhirat, dan janganlah kau terlena dengan gemerlapnya dunia.”
Mendengar pesan yang tersirat itu, Qarun menolaknya dengan sombong, ia berkata,“Sesungguhnya harta itu milikku, apa urusannya kalian? Aku bisa kaya raya sebab ilmu dan keahlianku.” Ia begitu sombongnya dan menyatakan bahwa harta yang diperolehnya ini sebab kecerdasan dan kemampuannya, bukan sebab siapa-siapa.
Suatu ketika Qarun keluar berjalan dengan satu iring-iringan yang lengkap dengan pengawal, hamba sahaya, dan segala kemewahannya untuk memamerkan kemegahannya kepada kaumnya. Saat itu, sebagian orang ada yang terpukau dengan kekayaan dan aksesori Qarun, mereka ingin sekiranya mereka memiliki menyerupai yang dimiliki Qarun, tetapi ada beberapa orang saleh di antara mereka berkata, “Janganlah kau silau dengan harta, pahala Allah lebih baik bagi orang yang beriman dan yang berinfak saleh.”
Karena Qarun terus bersikap matrialistis, sombong, dan congkak, maka Allah membenamkan Qarun dan rumahnya ke dalam bumi, dan tidak ada seorang pun yang bisa menolongnya. Ketika insiden mengerikan itu terjadi, orang-orang yang awalnya ingin menyerupai Qarun itu, berkata, “Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya; jikalau Allah Swt. tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Wahai, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat Allah).”
Sampai ketika ini, harta yang terpendam dinamakan orang harta karun yang berasal dari nama Qarun.Cerita perihal harta karun sanggup kalian baca di kisah harta karun.