Rasul-Rasul Allah Swt. Sebagai Contoh Umat Manusia

Marilah kita renungkan, apa jadinya bila di dunia ini tidak ada panutan atau teladan. Teladan itu sanggup membimbing umatnya untuk beribadah kepada Sang Pencipta dengan cara yang baik dan benar. Jika tidak ada panutan, tentu akan banyak sekali dilema yang akan timbul di antara umat manusia. Masing-masing kelompok saling bertikai untuk mempertahankan benarnya sendiri-sendiri. Manusia akan saling menyesatkan, berbohong satu sama lainnya, dan jadinya kembali ke zaman jahiliah yang penuh dengan kebodohan, kedustaan, dan kebatilan.

Rasul-rasul Allah Swt. Sebagai Teladan Umat Manusia

Jika tidak ada bimbingan para Rasul Allah, tentu aturan rimba akan berlaku. Siapa yang berpengaruh itulah yang akan menang dan berkuasa. Banyak insan yang tidak lagi menyembah kepada Allah digantikan dengan menyembah kepada patung-patung alasannya takut dengan bahaya penguasa. Saat itulah kehidupan insan akan penuh dengan kesesatan, kebohongan, dan kejahilan khususnya di bidang aqidah, syariah, ibadah,muamalah, dan akhlak. Manusia akan berlomba-lomba untuk mencari kebahagian dunia belaka tanpa peduli cara yang digunakannya benar atau salah. Bila kita hidup dalam situasi yang demikian, sungguh tidak enak, bukan?

Marilah kita bersyukur kepada Allah Swt. yang telah mengutus para rasul-Nya yang dengan sabar dan gigih menegakkan kebenaran dengan penuh kejujuran. Memberikan rujukan pribadi kepada umat insan menuju ke jalan yang lurus dan benar. Para Rasul Allah Swt. mengatakan kepada umatnya bahwa yang benar yaitu benar dan yang salah yaitu salah, meskipun menghadapi banyak sekali tantangan dan bahaya menghadang di depan mata.

Tahukah kalian bahwa semua Rasul Alah Swt. yang membawa pedoman kebenaran itu pada mulanya selalu ditentang oleh umatnya. Setelah mendapatkan wahyu atau risalah dari Allah Swt., mereka kemudian meyakinkan bahwa risalah itu benar-benar dari Allah. Saat mendengar undangan dari rasul, di antara umat itu ada yang menerima, tetapi juga banyak yang menolak. Mereka yang menolak itu biasanya para tokoh yang telah merasa kenyamanan dengan kebohongan dan kesesatannya selama ini terancam. Mereka tidak mau mendapatkan kebenaran yang dibawa oleh para Rasul Allah Swt. Mereka takut jika kekuasaan, kehormatan, kemewahan, dan kesenangan yang ada selama ini akan hilang. Untuk itu mereka kemudian melawan bahkan memusuhi utusan Allah Swt. tersebut.

Mahasuci Allah yang tidak menghendaki makhluq-Nya hidup dalam kesesatan, pertengkaran, kebohongan, dan pertikaian. Oleh alasannya itu, Diapun mengutus para nabi dan rasul-Nya untuk menyelamatkan kehidupan umat insan dari tragedi kehidupan di dunia ini. Para nabi dan rasul bisa mengajak umatnya ke jalan yang lurus dan benar sehingga mereka akan berbahagia di dunia dan akhirat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel